Malaikat : "Anak muda, kenapa engkau murung?"
Anak Muda : "Aku merasa bingung, mengapa hidupku miskin terus?"
Malaikat : "Miskin?bukannya kamu sudah kaya?"
Anak Muda : "Bagaimana bisa Anda katakan kalau aku kaya? Darimana Anda melihatnya?"
Malaikat : "Kalau sekarang engkau kehilangan 1 jari tanganmu, Aku beri 50 juta, apa kamu mau?"
Anak Muda : "Wah, aku nggak mau..."
Malaikat : "Jika kamu kehilangan sebelah lenganmu, Aku beri 500 juta. Apa kau mau?"
Anak Muda : "Engak mau..."
Malaikat : "Kalau sepasang matamu buta, Aku beri 10 miliar rupiah, apa kau mau?"
Anak Muda : "Enggak mau..."
Malaikat : "Kalau aku jadikan engkau menjadi kakek berumur 80 tahun, sakit-sakitan, aku beri kamu 100 miliar, mau?"
Anak Muda : "Engak mau..."
Malaikat : "Kalau sekarang engkau langsung meninggal, aku beri kamu 1 Triliun, mau?"
Anak Muda : "Jelas enggak mau..."
Malaikat : "Berarti benar kan kalau kamu sudah memiliki kekayaan tak terhingga? Tapi, di dalam hatimu kenapa masih mengeluh miskin?"
Anak muda itu tiba-tiba diam tanpa bisa berkata apa-apa, dan akhirnya mengerti apa arti kekayaan sebenarnya. Dari cerita diatas kita bisa memetik hikmah bahwa,
HIDUP adalah WAKTU yang dipinjamkan,
HARTA adalah ANUGERAH yang dipercayakan,
BERSYUKURLAH atas nafas yang masih kita miliki,
BERSYUKURLAH atas tubuh yang masih kita miliki,
BERSYUKURLAH atas kesehatan yang masih kita miliki,
BERSYUKURLAH atas keluarga yang masih kita miliki,
BERSYUKURLAH atas teman dan sahabat yang masih kita miliki,
BERSYUKURLAH atas pekerjaan yang masih kita miliki...
Mari kita sadari bahwa kita selalu DIBERI YANG TERBAIK oleh TUHAN supaya kita selalu BERSYUKUR setiap saat.
